The first Indonesian issue of Playboy magazine that was published a few weeks ago has been a big news. If you see it from the front, the magazine is tightly packed and there written PLAYBOY, but if you open it, PONSEL ("mobile phone") is written on the front cover. What is the contents of the magazine actually? Does the masked front cover indicate that people feel guilty if they are known to be reading Playboy?

Edisi pertama majalah Playboy Indonesia yang terbit beberapa minggu lalu telah menjadi berita besar. Bila dilihat dari depan, majalah ini terbungkus RAPAT dan bertulisan PLAYBOY, tetapi bila dibuka, kover depan majalah itu bertuliskan PONSEL. Sebenarnya apakah isi majalah tersebut? Apakah kover depan yang disamarkan menandakan orang tak suka jika ketahuan membaca Playboy?

This is an article about Premiere Edition Playboy Magazine in In­do­ne­si­a. It's unlike any playboy content that I've ever heard, but still it's Playboy, it's a sensational name. But sorry, this article is accidentally not created for everybody, but since you have visited Kejut.com please enjoy the photos. Thank you.

Beberapa minggu lalu, sebuah majalah terbit dan menjadi berita besar. Untuk sebuah majalah, masuk dalam berita tentu membantu publisitas mereka, tapi sayangnya berita-berita yang tersebar berkenaan dengan majalah ini adalah berita-berita negatif. Mulai dari model artisnya, Andhara Eraly, yang di televisi dipertontonkan harus dikawal oleh beberapa orang bodyguard ke mana-mana untuk menghindari kejaran para wartawan. Kantor majalah tersebut yang dilempari bahkan hingga kacanya pecah. Majalah tersebut "dirazia" oleh FPI (Front Pembela Islam) dari para pengecer di jalanan lalu dibakar. Penerbit yang dikecam karena mengingkari janjinya bahwa majalah tersebut hanya akan dijual di outlet-outlet tertentu saja karena banyak para pengecer di jalanan yang menjualnya.

Tapi di samping pemberitaan-pemberitaan negatif tersebut, ada juga pemberitaan-pemberitaan positifnya. Kalau tidak salah, di Malang, salah satu kota kecil di Jawa Timur, majalah tersebut laris terjual dalam waktu satu malam. Di Bandung, sekitar 2 jam dari Jakarta, majalah tersebut sempat dijual sekitar 40-80 ribu rupiah, padahal banderolnya hanya 39 ribu rupiah, karena kelangkaannya. Aku pernah coba cari di beberapa toko buku sekitar seminggu setelah penerbitan majalah tersebut, ternyata memang tidak mudah untuk mendapatkannya.

Jadi, mungkin Anda sudah dapat menerka, majalah apakah itu?

Aku berhasil mengadakan beberapa "foto" majalah, bukan "scan" majalah, karena yang diutamakan di sini adalah majalahnya, bukan isinya.

tampak depan majalah, majalah terbungkus rapi dan RAPAT sesuai pernyataan mereka.

tampak belakang majalah, tampak gambar kelinci, dan lipatan penutup kover.

Lalu... mari kita buka majalahnya...

Hal yang unik dan membuatku terkejut adalah, ketika dibuka, yang tampak adalah majalah PONSEL, bukan PLAYBOY.

ternyata, kover PONSEL itu merupakan kover tambahan, kover ini sengaja didisain agar ketika pembaca majalah PLAYBOY dilihat oleh orang lain, dia tampak sedang membaca majalah PONSEL.

Beberapa tampak dalam majalah:

Sebenarnya, isinya lebih banyak artikel daripada gambar-gambar, tapi supaya menarik, hanya aku foto yang ada gambar gadisnya saja ^_^

Komentar penulis:

Menurut saya, pemberitaan tersebut terlalu dilebih-lebihkan karena majalah ini, walaupun merupakan franchise majalah Playboy, tapi tidak mengumbar "keberanian" dan "keterbukaan", dapat Anda lihat dari beberapa sampel foto di atas walaupun memang kurang jelas. Setelah saya lihat pun, isinya lebih banyak artikel daripada gambar-gambar gadis seksi atau sejenisnya. Aku pun heran, mengapa majalah ini sampai begitu ditentang dan mendapat publikasi negatif, padahal banyak majalah sejenis yang beredar, seperti FHM (For Him Magazine), yang isinya kurang lebih sama tapi tidak dibungkus RAPAT. Memang mungkin bisnis mengandung unsur saling ingin menjatuhkan, tidak suka melihat orang lain "akan" sukses, keributan dibuat.

Specifications/Spesifikasi:

Daftar Isi (kurang lebih):

• surat pembaca dan tanya jawab
• Info produk: film dan musik, permainan, buku, elektronik, fashion
• wawancara: Pramoedya Ananta Toer, Andhara Eraly, Jamie Aditya, Kartika Octavini Gunawan, Amber
• artikel: Car Wars (Toyota menjajah Amerika), Tentang Maus dan Supermen, melupakan Indonesia, Tabir Marilyn, dll.
• cerpen: Sepotong Kue Kuning (oleh Dewi "Dee" Lestari, pengarang buku Supernova)
• komik dan humor