|
19 Jan 2015 Wrist Watches: An Introduction to Mechanics, Brand, and Everything Else107701 Jam Tangan: Pendahuluan tentang Mesin, Merek, dan Lain-Lain "Jam tangan mekanik sudah sangat luar
biasa tidak diperlukan. Jam tangan sudah ada sejak lama, perusahaan jam tangan tertua yang masih beroperasi tanpa terganggu adalah Vacheron Constantin. Vacheron Constantin didirikan pada tahun 1755 oleh Jean-Marc Vacheron di Geneva, Swiss. Dengan demikian jam tangan sudah ada selama 260 tahun dan memang benar jam tangan berawal dari Swiss. A. MESIN Jarum yang berputar perlahan detik
demi detik mempengaruhi perubahan
jarum menit dan jarum jam didukung oleh mesin jam. Mesin jam merupakan
bagian yang vital seperti jantung pada manusia. Sekarang ini perusahaan
jam menawarkan beberapa jenis mesin yang secara umum dapat
dikelompokkan sebagai berikut: 1. Quartz Mesin
quartz merupakan mesin jam
dengan populasi paling besar di muka bumi. Jam tangan dengan mesin
quartz mempunyai ciri khas jarum yang berdetik. Mesin quartz untuk jam
tangan yang pertama kali diperkenalkan adalah Seiko Astron pada 25
Desember 1969. Saat itu Seiko Astron dengan balutan emas 18 karat
dijual seharga 450,000 yuan (seharga mobil berukuran kecil pada saat
itu). Mesin
ini unggul karena:
Mesin ini memang memerlukan penggantian baterai secara berkala (sekitar dua tahun sekali), tapi mesin automatic juga perlu dibawa untuk perawatan sekitar 5 tahun sekali. Mesin quartz yang bagus bisa bertahan sampai 5 tahun dengan sekali penggantian baterai. Harga mesin sederhana (tanpa fitur tambahan) dengan kualitas yang relatif mumpuni berkisar antara 50 - 300 ribu rupiah. Kalau begitu, apa yang menyebabkan jam tangan quartz seperti Uniform Wear dan Tag Heuer dapat dijual seharga sampai 10 juta rupiah, sedangkan jam tangan Swiss Army dan Alexandre Christie dijual seharga 500 ribu rupiah? Jam tangan tidak hanya tentang mesin, jam tangan itu seperti perhiasan di mana tampilan yang terlihat dan emosi yang dipancarkan menjadi sangat berarti. Untuk mencapai kedua hal tersebut, perusahaan jam tangan:
Mesin jenis ini sebagian besar dibuat oleh Ronda (Swiss), Miyota (Jepang). 2. Automatic Mesin automatic merupkan evolusi dari mesin jam yang harus diputar untuk dapat bekerja. Mesin ini menggunakan oscillator (pendulum/disk kecil dalam spiral) yang berayun ke depan dan belakang karena getaran dan gravitasi untuk menghasilkan energi kinetik yang menggerakkan komponen-komponen jam. Mesin ini membuat jam tangan tidak harus diputar dan tidak memerlukan baterai untuk dapat bekerja. Jam tangan dengan mesin automatic mempunyai ciri gerakan jarum detik yang menyapu. Mesin ini membuat jam tangan terlihat elegan karena pergerakan yang sangat halus dan memberi kesan "tak mengenal waktu" karena tidak ada baterai yang perlu diganti dan siap untuk bekerja kapan saja. Akurasi waktu yang relatif kurang (setiap hari bisa kelebihan atau kekurangan sekitar 5 - 20 detik) dianggap masih dapat ditoleransi untuk pemakaian sehari-hari. Saat mesin quartz memasuki masa keemasannya, sekitar tahun 1970an, banyak perusahaan jam tangan yang beralih membuat jam tangan dengan mesin quartz. Pada tahun 1983 salah satu perusahaan jam tangan Swiss bernama Ulysse Nardin yang beralih kepemilikan pada seorang wirausaha bernama Rolf Schnyder kembali melakukan revolusi dengan melakukan pengembangan mesin automatic, menjual produk jam tangan automatic, dan mempopulerkan kembali jam tangan automatic khas Swiss. Sejak awal hingga kini, mesin automatic tetap populer dan memang identik dengan Swiss. Harga mesin automatic sederhana mulai dari sekitar 500 ribu rupiah
dan dapat berbeda tergantung pada
Dengan demikian, setelah melewati proses finishing, jam tangan ini dapat dijual mulai dari sekitar dua juta rupiah (seperti Swatch System51 yang seluruhnya terbuat dari plastik) hingga puluhan juta rupiah (seperti Rolek yang dijual mulai dari sekitar 40 juta rupiah). Mesin jenis ini sebagian besar dibuat oleh ETA (Swiss). Banyak perusahaan, terutama untuk produk kelas atas atau mewah, yang merakit mesin ini sendiri, seperti Rolek (Swiss), Seiko (Jepang), Zenith (Swiss). Saat ini karena masa guna paten mesin ETA sudah berakhir, dengan demikian beberapa perusahaan membuat tiruan mesin ETA dengan kualitas yang dianggap sudah cukup baik, seperti Selitta (Swiss), Seagull (Cina), Dixmon Guangzhou (China). 3. Tourbillon
Pada tahun 1801, Abraham-Louis Breguet mempatenkan solusi yang memecahkan tantangan jam tangan automatic saat itu: bagaimana menjaga mesin untuk tetap bekerja ketika ditaruh dalam kantong. Mesin itu disebut turbillon yang berarti hembusan angin. Mesin automatic bergantung pada gravitasi untuk menggerakkan pendulum, dengan demikian orientasi mesin menjadi penting untuk menjaga agar pendulum tetap berayun. Mesin turbillon memecahkan masalah ini dengan menaruh mekanisme pengayun dalam roda. Seorang perancang mudah bernama Carole Forrestier menyempurnakan ide Breguet dengan menaruh roda dalam bola. Ide ini dibeli oleh Schnyder (Ulysse Nardin) pada tahun 1998 dan menjadi produk Ulysse Nardin dengan nama "The Freak" yang diperkenalkan pada tahun 2001. Mesin Tourbillion, yang merupakan penyempurnaan dari mesin automatic, mempunyai akurasi sekitar 5 - 20 detik per BULAN. Mekanisme yang rumit dan teknologi yang relatif masih terus disempurnakan membuat jam tangan dengan mesin ini dihargai hingga ratusan juta rupiah. Sebagai contoh, salah satu produk jam tangan dengan mesin tourbillon yang terkenal adalah Zenith Academy yang dijual mulai dari 680 juta rupiah. Mesin jenis ini sebagian besar dibuat in-house (dalam perusahaan).
Beberapa perusahaan ternama yang membuat jam tangan dengan mesin ini
adalah Zenith, Breguet, Blancpain, dan Ulysse Nardin. 4. Lain-lain
atau produk baru seperti Apple Watch, Pebble Watch) B. MEREK Seperti Zaibatsu di Jepang dan Chaebol di Korea, konglomerasi juga terjadi pada industri jam tangan. Beberapa konglomerasi yang memegang beberapa merek adalah sebagai berikut (jumlah merek yang dipegang dapat tidak sebanding dengan besar perusahaan, sebagai contoh: Citizen lebih besar dari Fossil walaupun Fossil memegang lebih banyak merek):
Sumber:
Written by: adhi |