|
9 Mar 2011 Girls' Generation as an Idol who has Succeed from Korean Music Industry122129 Girls' Generation sebagai Idola yang Sukses dari Industri Musik Korea Sebutan lain: SNSD, So Nyuh Shi Dae, SoShi PERHATIAN!!!: Artikel ini ditulis dari sudut pandang saya sebagai seorang penggemar yang mencintai idolanya. Artikel ini bukanlah berita baru, melainkan kumpulan cerita lama yang saling terhubung. Gadis-gadis ini menghiasi papan iklan, iklan televisi, sampul media cetak, situs di jaringan internet, berita di jejaring sosial, dan lain-lain.
Siapakah sembilan gadis di atas? Tabel 1. Anggota Girls’ Generation
* Jangka waktu dia mejalani pelatihan di SM Entertainment (th = tahun, bl = bulan) Sebagian besar anggota Girls’ Generation berasal dari “SM Entertainment Starlight Casting System”, sistem pencari bakat yang mencari artis-artis berpotensi di beberapa negara. Dua anggota Girls’ Generation yang diambil dari luar Korea adalah Jessica (San Francisco, Amerika Serikat) dan Tiffany (Los Angeles, Amerika Serikat). Taeyeon diambil setelah dia memenangkan “SM 8th Annual Best Contest”, lomba tarik suara yang diselenggarakan secara tahunan oleh SM Entertainment, pada tahun 2004. Sunny direkomendasikan kepada SM Entertainment setelah perusahaan yang menaungi dia gulung tikar pada tahun 2006. Kemudian, mereka semua menjalani pelatihan di SM Entertainment. Setelah Girls Generation mulai terbentuk, mereka tinggal bersama dalam satu asrama (apartemen, bukan rumah) tanpa telepon selular, televisi dan computer (hal ini direkam dan ditayangkan dalam program “Girls’ Generation Goes to School”). Rata-rata mereka tinggal berdua dalam satu kamar. Taeyeon dalam program “Star Golden Bell” yang ditayangkan stasiun televisi KBS 2 menceritakan dia pernah menyelinap keluar dari asrama dan pulang ke rumah karena kelelahan yang disebabkan oleh pelatihan yang berat. Tiffany, teman sekamarnya saat itu, menceritakan dia terkejut ketika dia kembali ke kamar dan melihat semua barang-barang milik Taeyeon sudah tidak ada. Satu hari kemudian Taeyeon kembali lagi ke asrama tersebut. Dapat dibayangkan, sebagaimana keras mereka berlatih. Selain pelatihan yang berat, jadwal Girls’ Generation dan jadwal pribadi para anggotanya juga ketat. Sunny pernah pingsan di awal tahun 2008 karena kelelahan, pengalaman sejenis juga terjadi pada anggota-anggota lainnya. Hal ini tampak dari album-album yang mereka luncurkan:
Anggota Girls’ Generation bebeda satu sama lain, walaupun begitu mereka berhasil menjalin tali persahabatan satu sama lain dan membentuk satu kelompok yang kompak. Berikut adalah sekilas tentang mereka masing-masing: 1. Taeyeon Taeyeon adalah satu-satunya anggota Girls’ Generation yang tidak berasal dari kota besar, walaupun begitu dia terpilih oleh pihak manajemen (SM Entertainment) untuk menjadi pemimpin Girls’ Generation. Taeyeon adalah vokalis utama Girls’ Generation. Taeyeon lahir dan dibesarkan di Jeonju yang berjarak dua jam dari Seoul. Sejak dia masih kecil, orang tuanya lebih memilih untuk bersikap sebagai pendukung anak-anak. Mereka membiarkan anak-anak membuat keputusan sendiri. Hal itu membuat Taeyeon belajar untuk melakukan berbagai hal sendiri sejak dia baru berusia 3 tahun dan membentuk dia menjadi pribadi yang mandiri. Ketika Mamanya bilang kalau dia akan terlambat sekolah, dengan tenang dia mengikat tali sepatunya dengan kemampuannya sendiri. Itu adalah salah satu contoh kejadian yang menunjukkan kemandiriannya. Orang tua Taeyeon memperhatikan minat dan bakat anaknya. Mamanya mengatakan ketika dia masih di TK, sepulang sekolah dia menyalakan lagu dan menari sendiri. Saat dia di SLTP tahun pertama, dia memenangkan kompetisi menyanyi mengalahkan para peserta lain, termasuk dari SLTP tahun kedua dan ketiga. Dia seringkali mendengarkan radio sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia merasa bahwa radio adalah bagian dari hidupnya dan itu adalah salah satu hal yang paling dia sukai. Pada libur musim panas SLTP tahun kedua dia sedang sangat menyukai JPop dan BoA, jadi dia sangat menyukai SM Entertainment. Dia mencari tau berbagai hal tentang SM Entertainment di internet dan menentukan minatnya. Setelah itu dia diantar papanya untuk belajar vokal setiap hari Sabtu (sepulang sekolah) selama empat jam di Seoul. Sejak awal Orang tua Taeyon punya peran penting dalam pengembangan dirinya. The One adalah pelatih vokalnya sejak dia SLTP tahun ke-2 sampai SMU tahun pertama (sekitar 3 tahun). Dalam sebuah wawancara dengan Seoul NTN, dia mengatakan ketika siswa lain seumuran Taeyeon datang kepada dia dengan cita-cita untuk menjadi seorang selebriti, Taeyeon punya tujuan yang lebih jelas. Taeyeon ingin menjadi seorang penyanyi dan mencapai puncak dengan kemampuan sendiri. The One memberi Taeyon kesempatan untuk berduet dengan dia menyanyikan lagu “You Bring Me Joy” (album ke-2 The One). Setelah menjalani rekaman selama tiga setengah jam, mata Taeyeon sudah terlihat mengantuk dan capek. Walaupun demikian Taeyeon tetap mengatakan kepada dia, “Guru, aku dapat melakukannya lebih baik! Aku akan mencoba lebih baik sekali lagi.” Itulah Taeyon dengan determinasinya untuk terus menjadi baik tanpa patah semangat. Setelah itu Taeyeon bergabung dengan SM Entertainment. Mamanya mengatakan bahwa dulu Taeyeon ingin menjadi pembaca berita, tapi setelah dia diterima oleh SM Entertainment, dia mengatakan bahwa menyanyi adalah untuk dia. Saat itu dia membuat keputusan tentang jalan mana yang dia ingin tempuh. Selama masa pelatihan di SM Entertainment (sebelum bergabung dengan Girls’ Generation), Taeyeon bepergian dari rumah ke Seoul setiap hari karena pekerjaan sekolah. Sekali lagi, dia memperlihatkan determinasinya yang tinggi. Pada saat dia menjadi anggota Girls’ Generation, dia membuktikan bahwa dia bisa melakukannya dengan kemampuannya sendiri. Taeyeon pernah bekerja sebagai DJ untuk program “Chin Chin Radio”. Saat dia mendapat kesempatan itu, bagi dia, itu seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Di sana dia didampingi oleh Kangin (yang juga merupakan anggota Super Junior) sampai Kangin berhenti pada 19 April 2009. Setelah itu dia melakukannya sendirian selama dua jam penuh walaupun pada saat itu dia sudah sibuk dengan jadwal Girls’ Generation). Beberapa masalah pernah timbul dalam program radio tersebut, seperti:
Taeyeon mengatakan alasan dia terpilih sebagai pemimpin Girls’ Generation adalah karena dia yang paling tua di antara sembilan anggota Girls’ Generation. Taeyeon adalah orang ke-2 terpendek di Girls’ Generation. Taeyeon melihat itu sebagai hal yang positif karena dengan begitu, ketika dia berbicara anggota-anggota lain akan memberi perhatian pada dia (karena dia tidak mudah terlihat). Dia juga bangga karena walaupun pendek dia bisa melakukan lebih banyak hal daripada orang-orang yang lebih tinggi. Setiap hari dia melakukan peregangan, walaupun dia sadar kalau dia pendek, tapi dia ingin lebih tinggi sedikit (ahli kesehatannya mengatakan bahwa dia memang masih bisa lebih tinggi sedikit). Sehubungan dengan SM Town Live Concert di Seoul, Mamanya berbicara dengan dia di telepon menanyakan kelelahan karena bekerja keras menyanyi dan menari di panggung ketika cuaca panas. Dia menanggapi bahwa mereka bisa ke belakang panggung yang sejuk dan beristirahat, sedangkan para penggemar harus tetap menonton walaupun panas. Taeyeon juga pernah menangis ketika saat makan Girls’ Generation duduk di kursi sedangkan para pekerja duduk di lantai. Taeyeon menunjukan bahwa dia memikirkan orang lain juga, bukan dirinya sendiri saja, seperti para pemimpin lain pada umumnya. Dalam program televisi “SNSD Go to School”, saat itu Jessica, Yuri, dan Sooyoung pergi belanja; Sunny, Hyoyeon, Yoona, dan Seohyun pergi ke rumah makan; Tiffany tetap di ruang latihan; Taeyeon ingin pergi ke laut, tapi tidak bisa. Jadi, dia pergi ke Jembatan Dong Ho (Sungai Han) dan berteriak, “Aku bisa melakukannya!” dalam bahasa Korea karena dia merasa grogi dan khawatir. Dia melakukan itu tanpa dilihat anggota Girls’ Generation lainnya – Dia berusaha agar dia tidak tampak lemah karena dia adalah seorang pemimpin. Ketika Girls’ Generation menempati posisi pertama dalam “SBS Chart” untuk pertama kali, hampir semua anggota Girls’ Generation menitikkan air mata. Taeyeon tidak menangis, dia menyampaikan komentarnya sampai selesai. Dia melakukan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Menjelang drama musik “Midnight Sun”, Taeyeon ditanya oleh PlayDB, “Sebelum debut Girls’ Generation, kalian sudah melalui banyak latihan, jadi tidakkah itu mudah untuk kamu?” Dia menjawab, “Tidak juga. Sebelum debut kami, Girls’ Generation adalah tujuan kami dan itulah yang kami nantikan, tapi saat ini berbeda. Kami harus melakukan lebih banyak hal daripada hanya berkonsentrasi pada menyanyi: drama musik, DJ, dan juga promosi. Sebelumnya kami hanya melihat ke depan, sekarang kami harus melihat ke samping dan ke belakang untuk melanjutkan maju ke depan lagi. Taeyeon sudah mengubah arah dan tujuan yang ingin dia capai. 2. Jessica Jessica adalah anggota Girls’ Generation pertama yang menandatangani kontrak dengan SM Entertainment pada tahun 2000. Itu menjadikan dia sebagai anggota Girls’ Generation yang paling lama mengalami pelatihan di SM Entertainment. Jessica lahir di Amerika Serikat, tapi dia pindah ke Korea bersama keluarganya sejak dia berusia 11 tahun. Saat ini Jessica termasuk vokalis penting dalam Girls’ Generation karena kemampuan dia dalam berbahasa Inggris dan menyanyikan nada-nada tinggi. Tidak seperti penampilannya di atas panggung, Jessica adalah anggota Girls’ Generation yang paling pendiam. Dia sangat suka tidur dan sulit dibangunkan (rata-rata dia tidur selama 12 JAM SETIAP HARI!). Walaupun begitu, dia memberi perhatian pada orang-orang di sekitar dia. Taeyeon mengatakan bahwa Jessica akan duduk di samping anggota yang tidak bisa tidur dan mengobrol dengan dia. Pada hari terakhir Taeyeon melakukan siaran di Chin Chin Radio, Jessica juga satu-satunya anggota Girls’ Generation yang datang ke sana dan menulis pesan di websitenya. Seohyun mengungkapkan bahwa dia sangat bersyukur Jessica memberi tahu dia bagaimana mengendalikan perasaannya (emotional intelligence). Tiffany mengatakan bahwa dia tidak fasih berbahasa Korea pada awal (ketika dia pindah dari Amerika Serikat ke Korea), tapi Jessica banyak membantu dia (sampai dia bisa berbicara seperti sekarang ini, walaupun dia masih berbicara dengan aksen Amerika). Seorang penggemar menceritakan ketika dia terjatuh di depan Jessica, Jessica membantunya dan menanyakan apakah dia baik-baik saja dan mengulurkan bantuan. Walaupun Jessica sering disebut “Ice Princess” (terjemahan: Putri Es), tapi sebenarnya dia tidak begitu. Sebagian besar penggemarnya tau akan hal ini. Kristal Jung, anggota f(x) (di bawah label SM Entertainment juga), adalah adik kandung Jessica (mereka mempunyai marga yang sama). Ketika f(x) meluncurkan mini album baru berjudul “Nu Abo”, Jessica pernah mengatakan bahwa dia akan membeli 10 album itu. Itu mungkin terdengar berlebihan, tapi itu juga menunjukkan dukungan Jessica atas karir adiknya. Jessica seperti seorang putri, dia tidak bisa baik memasak maupun bebersih. Suatu kali Jessica memasak makanan dalam porsi yang terlalu banyak karena dia tidak bisa menakarnya dengan benar. Lalu Sooyoung mengolok-olok dia karena itu. Maka, untuk membuktikan bahwa Sooyoung salah, dia menghabiskan sisanya. Dia benar-benar bersikap seperti Seorang Putri. Walaupun Jessica seperti seorang yang pemalas, tapi dia juga bekerja keras. Dalam program “Intimate Note 2” yang ditayangkan stasiun televisi SBS, Sooyoung mengatakan walaupun dia bertindak seakan dia tidak khawatir untuk menjaga postur tubuhnya, tapi ternyata dia berolahraga banyak dengan diam-diam. Pelatih Jessica mengatakan bahwa dia berolahraga terlalu banyak dan dia sebaiknya berhenti berkunjung terlalu sering. Jessica juga mengatakan ketika Sunny memberitahu dia untuk berlatih “Tell Me Your Wish” sekeras dia berlatih “Naengmyun”, dia berlatih “Naengmyun” selama satu jam, sedangkan dia berlatih “Tell Me Your Wish” selama 24 jam. 3. Sunny Sunny pernah tinggal di Kuwait (salah satu negara di wilayah Timur Tengah) ketika dia masih balita. Dia dan keluarganya kembali ke Korea pada masa Gulf War (perang antara Iran dan Iraq, dua negara di wilayah Timur Tengah juga). Itu membuat dia takut pada ledakan (termasuk petasan) sampai saat ini. Pada tahun 2008 dia masuk dalam Starlight Entertainment. Setelah dilatih selama lima tahun, dia pindah ke Starworld dan disiapkan untuk menjadi anggota duet bernama “Sugar”, tapi duet itu tidak pernah memulai debutnya sampai Starworld gulung tikar. Seorang penyanyi bernama Ayumi Lee yang dipindahkan ke SM Entertainment merekomendasikan Sunny. Sunny seperti tidak beruntung pada awal hidupnya dan karirnya sebagai penyanyi. Jika semua itu tidak terjadi, Sunny mungkin tidak akan keluar dari Kuwait, Sunny mungkin tidak akan mendapat rekomendasi dari Ayumi, Sunny mungkin tidak akan masuk dalam SM Entertainment, dan Sunny mungkin tidak akan menjadi bagian dari Girls’ Generation. Sunny adalah keponakan dari Lee Soo Man, pendiri SM Entertainment. Semula dia tidak mau masuk SM Entertainment karena dia khawatir dia akan disangka terpilih karena hubungan keluarga. Pada akhirnya, dia berhasil melakukannya dengan kemampuannya sendiri. Seorang penggemar menceritakan pengalamannya dalam acara jumpa fans. Saat itu seorang gadis mengatakan kepada Sunny bahwa sejujurnya dia tidak menyukai Sunny, dia adalah penggemar ***, dia ada di sana di luar keinginannya. Sunny tidak menunjukkan kekecewaan. Dia tersenyum, lalu dia memegang tangan gadis itu dan mengatakan bahwa hari ini sangat panas, pasti sulit buat gadis itu untuk datang ke sana pada hari itu, mereka akan melakukan yang terbaik. Gadis itu tetap bersikap sinis. Sunny mengatakan kalau dia memberi gadis itu pelukan, gadis itu mungkin akan menjadi penggemarnya, tapi kakakmu (kelompok yang digemari gadis itu) bisa kecewa kalau itu terjadi, maka tolong terus cintai dan dukung kakakmu. Tiba-tiba gadis itu menangis. Temannya meminta maaf, lalu mereka dengan cepat pergi. Sunny mengambil tisu dari bawah mejanya dan memberikannya kepada seseorang sambil meminta dia untuk bergegas mengikuti dan menjaga mereka (gadis itu dan temannya). Sunny tampak khawatir. Dia mungkin menyesal bercanda seperti itu. Beberapa saat kemudian, orang itu kembali dan berbicara dengan Sunny. Sunny tersenyum, tapi setelah itu dia menepuk orang itu dan mengomel bahwa seharusnya dia mengantarkan mereka sampai ke stasiun kereta seperti yang dia minta. Sunny menunjukkan dirinya yang mampu mengendalikan diri dan mau bertindak sebagai bentuk perhatian dan tanggung-jawabnya. Editor majalah Ceci Fashion pernah menceritakan pengalamannya dalam pengambilan gambar Girls’ Generation. Tiffany dan Sunny memberi salam kepada 45 orang pekerja satu per satu, hal seperti itu belum pernah dia lihat sebelumnya. Sunny, yang belum sarapan, membagikan sandwich kepada sebagian besar orang di sana sebelum dia sendiri duduk dan makan. Itu mungkin bukan hal yang sulit dilakukan, tapi Sunny menunjukkan penghargaannya atas usaha keras orang lain tanpa memandang status. 4. Tiffany Tiffany lahir dan dibesarkan di Los Angeles, Amerika Serikat. Setelah dia lolos audisi SM Entertainment Starlight Casting System, tiga minggu kemudian dia berangkat ke Korea sendirian (tanpa keluarganya) untuk memulai pelatihannya. Tiffany tidak punya rumah di Korea, jadi Girls’ Generation memberikan dia satu kamar di asrama mereka (dia tinggal sendirian di kamar itu). Tiffany yang dibesarkan di Amerika Serikat lebih terbiasa dengan percakapan dalam bahasa Inggris dibandingkan dengan bahasa Korea. Yoona dalam program “Strong Heart” yang ditayangkan oleh stasiun televisi SBS mengatakan bahwa Tiffany benar-benar belajar dengan giat, dia menjadi MC untuk sebuah Music show dan dia merasa bangga dan dia belajar lebih giat lagi, setiap hari dia akan mempelajari naskah dan mencatat hal-hal yang dia tidak tahu, dan bertanya tentang kata-kata yang dia tidak mengerti dan akan mencatat definisinya. Manager Girls’ Generation juga mengakui kerja keras yang dilakukan Tiffany. Sifat pekerja keras Tiffany tak terlepas dari keinginannya yang kuat untuk mencapai tujuannya. Setelah penampilan Girls’ Generation dalam “Baeksang Arts Award”, Tiffany terjatuh di tangga. Lututnya terluka. Walaupun demikian ia tidak menyerah, ketika Yoona menerima penghargaan, dia tetap naik ke atas panggung untuk memberikan rangkaian bunga. Ketika Girls’ Generation menyanyi di “Music Bank” dan kakinya sedang digips karena cedera, dia berdiri di pinggir dan menyanyi bersama mereka. Tiffany menunjukkan bahwa dia juga seorang yang peduli pada orang-orang di sekitarnya. Ketika Yoona menjadi tamu dalam program “Manwon Happiness” dan tidak bisa makan apapun selain makanan sisa, Tiffany dengan sengaja menyisakan semangkuk nasi dari makanannya untuk dimakan Yoona. Ketika Girls’ Generation ada di Jepang untuk pengambilan gambar, Tiffany menemukan salah satu dari pekerja di sana tidak punya apa-apa untuk dimakan pada saat sarapan. Dia memberikan makan siangnya dan membelikan dia makanan ringan untuk dimakan. Tiffany dibesarkan dalam lingkungan dengan budaya Amerika dan dia belum terbiasa dengan budaya Korea. Sebagai contoh, masalah yang timbul dengan Super Junior (dan tentu… para penggemarnya juga): Akibat dari perbuatannya itu, penggemar Super Junior cenderung bersikap tidak ramah pada dia. Seorang penggemar Super Junior menceritakan pengalamannya pada suatu hari. Orang itu melakukan perjalanan dari Jeollananamdo ke SM Entertainment dengan harapan dapat bertemu dengan Super Junior. Ketika orang itu berjalan-jalan di depan bangunan, orang itu melihat Tiffany berdiri di sana. Orang itu bertatap mata dengan Tiffany, dan Tiffany tersenyum kepada orang itu. Pada saat itu, orang itu berpikir bahwa itu adalah senyum yang terpaksa. Orang itu ingat dengan jelas, ketidaksopanan Tiffany terhadap banyak orang. Orang itu menatap Tiffany dengan kebencian di matanya dan memalingkan muka tanpa membalas senyuman. Kemudian dua orang lain berlari ke arah orang itu dan dia terjatuh ke tanah. Gelas berisi air di tangan orang itu membasahi seluruh tubuhnya. Orang itu sesaat berpikir bahwa Tiffany akan menertawakannya, tapi ternyata tidak. Orang itu melihat Tiffany berlari ke dalam bangunan, lalu keluar lagi dengan membawa tisu yang kemudian diserahkan pada dia. Orang itu menerimanya tanpa melihat Tiffany, lalu Tiffany membersihkan kotoran di lututnya. Dia bertanya apakah Tiffany tidak marah atas sikapnya. Tiffany berkata tidak, saat itu banyak orang yang tidak menyukai dia, tapi itu semua kesalahan dia. Tiffany melanjutkan bahwa dia tidak bermaksud untuk mengatakan apa yang dikatakan, dia benar-benar tidak tau, dan dia masih tidak terbiasa dengan budaya Korea. Tiffany menceritakan di Amerika, mereka bisa bercanda dengan orang yang lebih tua seperti teman. Tiffany mengucapkan lain kali dia akan lebih hati-hati. Setelah Tiffany selesai, dia tersenyum dengan senyuman yang sama, tapi kali ini senyumannya terasa lebih rapuh, kesedihan di mata Tiffany membuat dia merasa sangat buruk. Perbedaan budaya sering menjadi kendala dan itu perlu difahami. Dukungan sangatlah penting bagi setiap orang untuk melalui tahap-tahap transisi budaya. Tiffany berbuat kesalahan yang tidak dia sadari, tapi setidaknya dia tau, dia mengakui kesalahannya, dan dia mau berubah. 5. Hyoyeon Di Amerika Serikat, Hyoyeon adalah anggota Girls’ Generation yang paling digemari. Itu menunjukkan popularitasnya di kalangan orang barat yang punya selera relatif berbeda dengan orang Asia. Hyoyeon mahir dalam melakukan tarian. Dia mulai belajar menari sejak sekolah dasar. Saat itu dia belajar hip-hop, jazz, dan latin dance. Pada tahun 1999 (sekitar satu tahun sebelum dia melakukan audisi untuk SM Entertainment), dia mendaftar ke Winners Dance School. Di sana dia bertemu dengan Lee Min-Young (yang kemudian menjadi anggota “Miss A”). Mereka berdua membentuk “Little Winners” dan melakukan pementasan di berbagai tempat. Hyoyeon mengatakan bahwa tidak menyukai rasa yang tertinggal dalam mulutnya setelah makan, jadi dia menggosok gigi setelah makan. Mama Hyoyeon mengatakan bahwa, bagi Hyoyeon, mencuci baju itu menyenangkan, dia mencuci baju setelah mengenakannya sekali saja. Hyoyeon menyukai kebersihan. Dalam program “Night Star” yang ditayangkan oleh stasiun televisi KBS 2, Yoona mengatakan kalau peralatan makan sudah menumpuk, para anggota hanya meninggalkannya dan menunggu pembantu asrama mereka datang membersihkan semuanya untuk mereka, tapi Hyoyeon selalu bertindak untuk melakukannya. Kalau Hyoyeon tidak ada, Taeyeon dan Yoona biasanya sukarela untuk membersihkan asrama mereka. Jessica paling jarang menawarkan diri untuk bebersih, dia tidak bisa memasak dan bebersih. Hyoyeon memahami teman-temannya dan dia juga memahami apa yang dia mau, jadi tanpa mempersoalkan hal-hal lain, dia dengan sukarela melakukannya. 6. Sooyoung Sooyoung pernah memenangi posisi pertama dalam audisi “Korea-Japan Ultra Idol Duo” pada tahun 2002. Dia, berduet dengan penyanyi Jepang bernama Marina Takahashi, melakukan debut sebagai “Route 0” dan meluncurkan tiga lagu di Jepang. Hal ini, ditambah dengan pengalamannya sebagai VJ (bersama Kangin di program “Mnet Hello Chat”, DJ, dan model iklan, membuat Sooyoung dianggap sebagai anggota Girls’ Generation yang paling berpengalaman. Sooyoung seringkali menunjukkan perhatiannya pada anggota lain. Ketika Kim Jaedong mewawancarainya, dia mengatakan bahwa dia selalu berpikir dia kurang sesuatu. Dia mengatakan kepada anggota lainnya banyak hal tentang apa yang sebaiknya diubah lain kali, dan dia juga menunjukkan banyak hal dari koreografi mereka. Kalau ucapan mereka tidak benar atau bentuk mereka tidak dalam urutan yang tepat, dialah yang paling sering menunjukkannya. Lalu dia juga mengatakan satu hal yang dia pelajari dari hidup sebagai satu kelompok adalah pentingnya ucapan. Segalanya dalam cara dia berkata-kata. Kalau dia punya intensi untuk mencari kesalahan orang lain, bagaimanapun cara dia mengatakannya ketika dia memberitahu mereka, orang lain tentu akan kesal. Dan kalau dia memanas atau marah, dia akan istirahat dan menunggu dirinya merasa lebih baik sebelum dia memberitahu orang lain. Dengan demikian, kalau dia memberitahu orang itu tanpa marah atau perasaan tidak enak, maka orang lain akan bisa berterima kasih. Selain itu, ketika Taeyeon menyatakan keputusannya untuk turun dari pemimpin Girls’ Generation lalu pergi untuk menangis di kamarnya, Sooyoung satu-satunya yang segera menghampirinya dan menanyakan apa yang salah. Sooyoung adalah penganut agama Kristen. Dia seringkali pergi ke gereja bersama Tiffany. Selain itu, dia, Tiffany, Hyoyeon, dan Yoona, mengikuti pertemuan Kristiani untuk pekerja budaya dan media hiburan secara berkala. Sebuah cerita dari seseorang yang melihat Sooyoung ketika dia sedang berlibur di New York, Amerika Serikat. Saat itu Sooyoung berbincang dengan seorang yang kesepian menunggu orang lain yang bisa diajak bermain catur. Sooyoung mengatakan bahwa dia tidak mempunyai kekhawatiran dalam hidup karena dia percaya pada Tuhan. Imannya pada Tuhan memberi kedamaian dalam hidupnya. 7. Yuri Yuri pernah mengikuti “SM Youth Best Dancer Contest” dan berhasil menempati posisi ke-2. Dia merupakan pesaing Hyoyeon dalam hal menari. Sports Korea pernah memeriksa isi tas anggota Girls’ Generation. Isi tasnya yang menarik adalah:
Seperti pepatah yang mengatakan isi tas seorang gadis mencerminkan kepribadian pemiliknya, isi tas Yuri mencerminkan dia sebagai seorang yang teratur. Yuri, walaupun mungkin memiliki motif yang berbeda dengan Tiffany, menampilkan sikap memberi dukungan dalam pekerjaan. Seorang pembantu dalam pengambilan gambar untuk iklan produk telepon selular LG Chocolate mengatakan bahwa pada saat itu Tiffany adalah yang terbaik, dia dan Yuri benar-benar menyemangati mereka (para pekerja dalam proyek itu). Pesan dari Penulis: Yuri, maaf… ini yang terbaik yang aku bisa, tapi aku tidak meragukan potensi Yuri karena dia juga yang membawa Girls’ Generation ke tahap yang lebih lanjut dengan meluncurkan lagu yang liriknya ditulis sendiri. 8. Yoona Pada awal pembentukan, Yoona dipilih untuk menjadi wajah dari Girls’ Generation. Saat itu Yoona sudah lebih dikenal dibandingkan dengan anggota-anggota lainnya. Yoona sudah melakukan debut sebagai aktris (pemain drama), bukan sebagai artis (penyanyi), di Korea dan Jepang pada tahun 2007 (sebelum dia tergabung dalam Girls’ Generation). “KBS 2 Drama Awards” menganugerahkan penghargaan aktris pendatang baru terbaik kepada Yoona untuk perannya dalam drama “You are My Destiny” pada tahun 2008. Selain itu, Yoona juga sudah membintangi beberapa iklan dan video lagu. Dalam iklan water purifier (pemurni air) CoWay, Yoona tampak penuh keceriaan. Yoona hanya mengenakan sehelai T-shirt, padahal pengambilan gambar dilakukan dalam kondisi dingin (saat itu sedang musim dingin). Dia dipuji oleh seluruh pekerja karena keteguhannya untuk melakukan yang terbaik dalam pengambilan gambar. 9. Seohyun Seohyun adalah anggota Girls’ Generation yang paling muda, dia menyukai tokoh Keroro. Dia pernah mempengaruhi Taeyeon yang menganggap Keroro itu membosankan dan …BERHASIL. Sekarang Taeyeon menyukai Keroro juga. Dia juga pernah berusaha untuk menempelkan 1000 stiker Keroro di asrama tempat Girls’ Generation tinggal. Misi itu berhasil… DIGAGALKAN oleh kakak-kakaknya (anggota Girls’ Generation yang lain). Dalam “CN Blue Boys” yang dibintanginya, dia meniru Tamama (tokoh dalam film Keroro). Dalam program “Intimate Note 2” yang ditayangkan stasiun televisi SBS, Yoona menceritakan beberapa saat lalu Seohyun memakai headphone dan mendengarkan lagu, ternyata… Dia mendengarkan “OST Sergeant Keroro” (LAGI???) Seohyun adalah anggota Girls’ Generation yang paling muda dan satu-satunya yang lahir pada tahun 1991. Perbedaan usia seringkali membuat canggung dalam berkomunikasi. Kakak-kakaknya mungkin berusaha mengurangi hal itu dengan menyuruh Seohyun untuk melepas honorific (kata tambahan untuk menunjukkan penghormatan – dalam hal ini, kata “Unnie” yang dipakai Seohyun untuk memanggil mereka), tapi dia tidak mau karena dia khawatir yang lain juga akan mengikuti dia. Seohyun menganggap honorific itu sebagai hal yang penting. Manager mereka pernah berjanji pada Seohyun bahwa dia akan berhenti merokok kalau mereka memenangkan “MMA Award”. Setelah mereka mendapatkannya, dia tidak berhenti merokok. Seohyun menangis ketika melihat dia merokok di hadapannya. Seohyun menganggap janji itu penting untuk ditepati. Dalam program “Strong Heart” yang ditayangkan oleh stasiun televisi SBS, Seohyun mengatakan karena mereka adalah sembilan orang dalam kelompok, jadwal mereka cukup ketat. Kalau mereka punya jadwal jam 6 pagi, mereka harus bangun jam 3 atau 4 pagi agar tepat waktu. Kalau tidak, semua jadwal akan mundur. Jadi dia mengatakan pada semuanya, untuk setiap menit keterlambatan, dia akan mengumpulan 1000 won (~ 8000 rupiah) dari mereka. Walaupun dia paling muda, tapi dia punya tingkat kesadaran dan inisiatif yang tinggi. Ketika ditanya siapa yang sudah didenda paling banyak, dia menjawab Kakak Jessica, dia biasa harus membangunkan dia 5 kali. Mereka terlambat sampai satu jam karena dia. Taeyeon, mengkonfirmasi hal ini, menceritakan sesekali dia menjadi orang ke-2 yang masuk ke mobil dan Seohyun berkata kepada dia, Kakak, kamu terlambat 1 menit, tolong 1000 won! Dia melakukannya tanpa pandang bulu. Walaupun begitu, Jessica tidak pernah membayar dendanya dan uang denda itu pun bukan dipakai untuk dia sendiri, tapi biasanya dipakai untuk membeli keperluan sehari-hari.
Sekitar tiga tahun kemudian (2010), Girls’ Generation [entah apa] Girls’ Generation melakukan konser di berbagai kota di Korea dan Jepang serta kota-kota lain dalam SM Town Concert. Mereka juga meluncurkan tiga album dalam satu tahun dan ketiga album tersebut menempati lima besar penjualan album di Korea (Gaeon). Selain itu, mereka meraih posisi puncak dalam “Star Power Rating” (Forbes Korea) dan memenangkan berbagai penghargaan di berbagai ajang. Saat ini mereka memasuki deretan artis yang paling diminati untuk mendukung pemasaran produk, termasuk untuk perusahaan B2B seperti Intel. Perkembangan karir mereka meningkat dengan pesat dan tanda-tanda pelambatan belum tampak. Mereka bahkan mungkin melewati perkiraan paling optimis SM Entertainment. Semua kesuksesan ini tak diraih dengan mudah. Perjalanan karir Girls’ Generation tidak tanpa gangguan. Konflik internal dan eksternal juga terjadi. Beberapa konflik konflik internal (selain saling menjahili) yang pernah terjadi adalah:
PKL pernah menanyakan pada waktu tertentu, apakah kalian punya konflik dengan lainnya atau seorang anggota membuat kesal anggota lain, Jessica menjawab: Selain itu, beberapa konflik eksternal juga pernah terjadi, seperti:
Ketika diwawancara Sports Seoul setelah peluncuran album Hoot, Girls’ Generation menanggapi hal ini: Beberapa rumor hubungan dengan lawan jenis juga pernah muncul, antara lain:
Walaupun belum menjadi skandal, setelah peluncuran album Gee, Girls’ Generation pernah ditanyai dalam sebuah wawancara apa yang akan terpikir untuk dilakukan jika skandal muncul. Saat itu tanggapan mereka: Apa faktor-faktor di balik kesuksesan Girls’ Generation? Paling tidak, tiga faktor yang mendukung dan menentukan pencapaian mereka saat ini adalah SM Entertainment, Sone (sebutan untuk kelompok penggmar Girls’ Generation), dan Girls’ Generation sendiri. PERTAMA, SM Entertainment membuat konsep yang matang (Kelompok yang terdiri atas 9 artis perempuan tidak biasa dan memberi kesan berlebihan dan rentan terhadap perpecahan). Rencana itu tidak goyah walaupun orang luar meragukannya. SM Entertainment menaruh investasi yang tidak sedikit (baik waktu maupun modal) untuk mencari, mengembangkan, dan menyempurnakan Girls’ Generation hingga layak diperhitungkan dan dapat bertahan di industri hiburan yang cepat berubah. SM Entertainment menyediakan pelatihan lokal untuk membekali para artis dengan kemampuan dan pengetahuan yang memadai, producer dan personil kreatif (termasuk penulis lagu dan penata gerakan) yang bisa menyesuaikan dengan konsep, serta manajemen artis yang sudah berpengalaman. Pelatihan di SM Entertainment dibilang keras, tapi ini juga memberi hasil. Manajemen artis berperan untuk menjaga proporsi pemasukan dan pengeluaran. Pengeluaran bukan saja mencakup biaya hidup dan penampilan Girls’ Generation, tapi juga promosi melalui berbagai media (media cetak dan media elektronik, termasuk membuat account YouTube) dan menjaga hubungan dengan para pengguna jasa. Girls’ Generation bahkan sudah dipublikasikan sejak awal, seperti melalui reality show “Girls’ Generation Goes to School” dan terus sampai sekarang (secara berkala Girls’ Generation mengadakan reality show dan tampil dalam berbagai acara). Dengan begitu, Girls’ Generation bisa tetap berada di benak para penggemarnya. KEDUA, Sone merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Girls’ Generation. Sone mendukung kesuksesan Girls’ Generation baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, seberapa banyak penggemarnya menjadi tolak ukur keberhasilan dan kemampuan artis untuk bertahan. Tolak ukur menentukan popularitas, popularitas menentukan juga nilai artis tersebut yang dalam hal ini akan berguna untuk mendukung kehidupan mereka. Itu menentukan seberapa banyak tawaran dan seberapa besar nilai dari sumber pemasukan lain mereka, seperti iklan dan konser. Sone juga berperan dalam menghadiri penampilan-penampilan, dan memberikan arus kas masuk untuk Girls’ Generation. Sone adalah konsumen setia yang membeli pernak-pernik, tiket konser, dan lain-lain. Secara tidak langsung, Sone mengembangkan diri dengan menarik penggemar-penggemar baru dan menjaga penggemar-penggemar lama. Sone juga mendukung Girls’ Generation dengan mendiskusikan kekurangan-kekurangan. Hal itu, walaupun menyakitkan, memberi umpan balik untuk perbaikan Girls’ Generation di masa mendatang. Selain itu, Sone melindungi Girls’ Generation dari pemberitaan negatif dengan menimbulkan pemberitaan positif dan pembelaan. Girls’ Generation dan Sone adalah satu, jika salah satu tidak ada, lainnya juga menghilang. Girls’ Generation mengerti akan hal ini:
Catatan penulis: Peranan kita sebagai penggemar sangat penting untuk Girls’ Generation. Kami menerima dengan tangan terbuka siapapun yang mau untuk bergabung dengan kami. Mari kita terus mendukung Girls’ Generation! KETIGA, Girls’ Generation sendiri adalah manusia juga. Mereka berbakat dan punya potensi. Mereka terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Mereka bisa melakukannya karena mereka punya ikatan yang kuat antara satu dengan yang lain. Sejarah pelatihan yang panjang di SM Entertainment dan kegiatan bersama yang mereka lakukan memungkinkan mereka untuk memiliki interaksi yang cukup dan membangun hubungan satu sama lain. Setelah peluncuran album “Into The New World”, Jessica menulis di situs mereka, “Hidup memberi kami banyak hal, baik dan buruk. Satu hadiah terbesar yang kami terima adalah cinta dari teman-teman yang baik.” Itulah sumber kekuatan mereka.
Berikut adalah tiga album yang diluncurkan Girls’ Generation di tahun 2010 dan lagu baru yang dibuat untuk Intel di awal 2011 ini:
2. "Hoot" dari Mini Album "Hoot"
3. "RunDevilRun" dari Mini Album "RunDevilRun"
4. Digital Single "Visual Dream" (bekerja sama dengan Intel Asia/Korea)
Hal-hal menarik lainnya:
Sumber:
Catatan Penulis: Ucapan terima kasih:
Written by: adhi |