|
13 Feb 2009 Unixue Valentine78670 Valentine yang Unix 13 Februari 2009. Ranto menunggu seorang gadis dari kejauhan. Hari ini Ranto berencana untuk berkenalan dengan gadis itu, gadis pujaannya. Ranto akan melempar kotak kado yang sudah disiapkannya hingga menyinggung salah satu bagian tubuh gadis itu. Perhatian gadis itu akan teralih pada benda yang menyinggung tubuhnya. Saat itu Ranto akan mengambil kotak kado itu dan meletakkannya pada telapak tangan gadis itu sambil berkata, "Hadiah ini untuk kamu. Mari kita berteman! Aku Ranto. Kamu?" Itu adalah skenario perkenalan yang disiapkan Ranto. 13 February 2009. Ranto waited for a girl from a distance. Today Ranto planned to get along with the girl, the girl that he adored. Ranto would throw a present in a box that he had prepared to hit her body. Her attention would be redirected to the present. At the time Ranto would pick it up and put it on her hand while saying, "This is a present for you. I am Ranto. You are...?" That was the scenario that Ranto had prepared. Gadis itu berhenti di halte, seperti biasa. Beberapa menit lagi bis akan datang dan gadis itu akan pergi. Ini adalah waktu yang tepat. Ranto melempar kotak kado itu. Kotak kado itu mengenai pinggul gadis itu dan jatuh di sisi jalan. Perhatian gadis itu teralih pada kotak kado itu, tepat seperti rencana Ranto. Ranto berjalan mendekat. Tiba-tiba sebuah mobil hitam datang. Mobil itu melindas kotak kado Ranto. Ranto meringis dalam hati, buyarlah rencananya yang sempurna. The girl stopped at the terminal, just like usual. Some minutes later a bus would come and the girl would leave. This is the time. Ranto threw the box. The box hit her hip and fell on the street. Her attention redirected to the box, just like the scenario. Ranto walked closer. Suddenly a black car came. The car crushed the box. Seorang pria berkulit hitam, berjubah hitam, dan bertopeng hitam keluar dari dalam mobil lalu dia menyergap gadis itu. Ranto bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Gadis itu berusaha melepaskan diri, tetapi dia tidak berdaya melawan sang Pria. Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Kaca jendela mobil turun, sang Pria melemparkan sebuah amplop. Amplop melayang ke sebelah tempat kotak kado yang babak belur. Pria itu menatap Ranto seolah-olah berkata "AMBIL AMPLOP ITU!". A black man with black cloth and black mask came out of the car then he took her. Ranto couldn't do anything. The girl tried to release herself, but her effort was pointless against the man. Both of them entered the car. Car's window opened, the man threw an envelope. The man stared at Ranto as if he said "PICK IT UP!" Ranto memungut amplop itu dan menyaksikan mobil itu pergi menjauh. Ranto terdiam. Skenarionya berantakan. Gadis pujaannya menghilang. Sekarang dia memegang sebuah amplop, bukan tangan gadis itu. Ranto merasa dia berada di dasar dunia. Perasaannya kacau balau. Dalam keadaan ini komentar dari "Para JOMBLO" melintas dalam pikirannya:
Ranto picked the envelope and saw the car went further and further. Ranto was motionless. His scenario messed up. The girl that he adored lost. He hold an envelope instead of her hand. Ranto felt like he was on the bottom of the world. Then he remembered a comment from "SINGLES" on his head:
Ranto sadar bahwa dia mungkin tidak punya kesempatan memiliki ataupun sekedar kenal dengan gadis itu, tetapi dia ingin setidaknya gadis itu bahagia. Dia membuka surat itu. Surat itu terdiri atas satu lembar kertas dan satu KTP milik gadis itu. Sekarang Ranto tahu bahwa gadis itu bernama Hana. Ranto berusaha tidak panik dan membaca surat itu pelan-pelan. Kertas dari dalam amplop berisi pesan sebagai berikut:
Ranto realized that he might not have the chance to possess or even only know her, but he wanted to at least make her happy. He opened the envelope. The envelope consisted of a piece of letter and her ID Card. Now Ranto knew that her name was Hana. The letter said this:
Setelah Ranto membaca surat itu, Ranto segera pergi ke alamat yang tertera pada KTP itu. Di rumah Hana, Ranto disambut tukang kebun di depan pagar. After Ranto read the letter, Ranto went to Hana's address immediately. There Ranto was welcomed by a gardener behind the fence."
Cling! Ranto ingat bahwa Konoha adalah nama desa dalam komik Naruto yang berarti Kampung Daun. Kampung Daun adalah nama sebuah tempat yang tidak jauh dari sana. (tautan hanya salah satu contoh.) Cling! Ranto remembered that Konoha was name of a village in Naruto's comic. It usually translated to Leaf Village. Leaf Village was a place which is not too far from there. (link is only an example.) "Sudah! Don, waktu unix berurutan 1234567890 itu jam berapa?" "Yes! Don, what time will the unix time be in series of 1234567890?" "Pukul 23:31:30 GMT, jadi kalau di sini jam 6:31 pagi, pada hari Valentine! " "At 23:31:30 GMT, so here it's at 6:31 in the morning, exactly on the Valentine's day!" "Itu tinggal sekitar T jam lagi dari sekarang, dong?" "It is just only about T hours from now." Ranto bergegas menghubungi Ayah Hana. Ranto memberitahukan tentang waktu unix dan Kampung Daun kepada Ayah Hana. Mereka pergi bersama ke Kampung Daun dan tiba di sana beberapa menit sebelum waktu unix mencapai 1234567890. Saat itu tanggalan sudah menunjukkan 14 Februari 2009. Ranto called Hana's Father immediately. Ranto told them about unix time and Leaf Village to Hana's Father. They went together to Leaf Village and arrived there several minutes before unix time reached 1234567890. It was already 14 February 2009. -- Angin pagi yang semilir bertiup menusuk dada. Saat sebagian besar orang yang terbiasa dengan kehidupan kota masih lelap di lindungan selimut. Ranto dan rombongannya melilhat sekitar, beberapa anjing kampung bergulat dan berkejar-kejaran. Steadles berada di salah satu atap bangunan tua yang dipakai untuk penyimpanan tangki air. Steadles mendekap Hana sambil mengacungkan pisau ke leher Hana. Ranto menengadah ke atas dengan hati gentar. Steadles was standing on a rooftop. He hold Hana tightly and pointed his knife to Hana's neck. Ayah Hana: "Steadles, ini permintaan kamu, uang sebanyak Rp 2.454.876.000. Tolong kembalikan Hana kepada kami!" Hana's Father: "Steadles, this is your request, your money as much as US$ 2,454,876. Please return Hana to us!" Steadles: "Gue gak mengharapkan uang itu. Gue juga gak mengharapkan kalian ada di sini. Gue berharap kalian gak datang ke tempat ini." Steadles: "I am not expecting the money. I don't even want you to be here. I wish all of you have never come here." Ayah Hana: "Steadles, mari kita bicarakan hal ini dengan kepala dingin!" Hana's Father: "Steadles, let's talk about this calmly." Steadles: "Gak bisa. Gue sudah bicara dengan Hana. Dia ga mau lagi jalan sama gue. Kalau kami gak bisa hidup bersama di sini, kami akan hidup bersama di alam baka seperti Romeo dan Juliet." Steadles: "It cant' be. I have talked to Hana. She doesn't want to be with me anymore. If we can't live together here, we will live together in eternity, just like Romeo and Juliet." Ayah Hana: "Hana itu anak kami satu-satunya." Hana's Father: "Hana is our only daughter." Steadles: "Hana itu cinta gue satu-satunya." Steadles: "Hana is my only love." Ranto: "Steadles, cinta itu tidak harus memiliki." Ranto: "Steadles, love does not always have to be possessing." Steadles: "Lo siapa?" Steadles: "Who are you?" Ranto: "Steadles, kalau kamu memang mencintai Hana, mana yang akan kamu pilih; melihat Hana hidup bahagia, atau melihat Hana tidak hidup?" Ranto: "Steadles, if you really love Hana, which one will you choose: see Hana live happily or see Hana does not live anymore?" Steadles: "Apa peduli Lo?" Steadles: "What do you care?" Ranto: "Aku menyukai Hana pada pandangan pertama. Aku memang ga kenal Hana. Hana juga ga kenal aku. Bahkan, Hana belum tentu mau kenalan dengan aku. Tapi, aku mau melihat Hana bahagia walaupun Hana ga bersama aku sekalipun. Jadi, apa piilhan kamu?" Ranto: "I like Hana at first sight. I don't know Hana. Hana also don't know me. Even, Hana probably don't want to know me. But, I want to see Hana is happy even if Hana is not with me. So, which is your choice?" Steadles: "Apa yang Lo tau tentang cinta dan sakit hati? Lo gak tau apa-apa!" Steadles: "What do you know about love and heartbreak? You don't know anything!" Ranto: "Steadles, apa kamu pernah melihat Hana tersenyum? Apakah kamu melihatnya tersenyum sekarang? Tidak. Aku melihat Dia meringis, bukan tersenyum. Apa itu cinta kalau melihat senyuman menghiasi wajah Hana saja kamu ga mau." Ranto: "Steadles, have you ever see Hana smiling? Do you see her smiling now? No. I saw her in fear, not smiling. What is love if you don't even want to see smile in her face again." Suasana hening sejenak. Steadles seperti kehabisan kata-kata. Ranto menyelinap pergi. The atmosphere was silence in a moment. It seemed that Steadles has lost his words. Ranto sneaked out and went from there. Steadles: "Gue sudah gak punya siapa-siapa lagi, gak ada lagi orang yang mau peduli. Hana aja sudah gak mau peduli sama gue." Steadles: "I don't have anyone anymore. Noone cares about me. Even Hana, she doesn't want to care about me anymore." Ayah Hana: "Steadles, itu tidak benar. Jangan tutup mata kamu. Ingatlah orang-orang di sekeliling kamu. Banyak orang yang peduli dan sayang sama kamu. Buka mata kamu!" Hana's Father: "Steadles, that is not true. Don't close your eyes. Remember people around you. There must be people who love and care about you. Open your eyes!" Ibu Hana: "Steadles, kamu mungkin sudah siap untuk meninggalkan mereka, tapi apakah mereka siap ditinggal kamu? Apakah kamu mau mereka merasakan perasaan yang sama dengan yang kamu rasakan sekarang ini?" Hana's Mother: "Steadles, you have probably ready to leave them, but have they been prepared to be left? Do you want them to have the feeling like yours now?" Steadles: "AAARGH! Kalian membuat gue bingung. Hana, kita akan selalu bersama." Steadles: "AAARGH! All of you make me confused. Hana, we will always be together." Steadles menjatuhkan diri ke bawah sambil mendekap Hana. Steadles dan Hana jatuh bebas. Steadles threw himself down while holding Hana. Steadles and Hana fell down. --- Ranto berhasil menyelinap dan tiba di atap sementara drama tadi berlangsung. Ranto datang, meraih kaki Hana, dan menariknya. Hana terlepas dari Steadles. Steadles diselamatkan ayah dan ibu Hana. Ranto comes, reaches Hana's legs, and pulls her up. Hana gets separated from Steadles. Steadles is saved by Hana's father and mother. Hana turun bersama Ranto. Ranto menggunakan kesempatan ini untuk berkenalan dengan Hana. Hana berkumpul kembali bersama kedua orangtuanya. Ranto mendapat cokelat dari Hana sebagai ucapan terima kasih di Hari Valentine. Hana went down with Ranto. Ranto used this opportunity to be acquainted with Hana. Hana met her parents. Ranto got a bar of chocolate from Hana as a thankful present and Valentine Day's present. Hari Valentine memang indah jika ada kasih yang sejati. Kasih yang mementingkan orang lain lebih daripada kemauan diri. Valentine Day is indeed beautiful if there is true love. The love that prioritizes other people instead of ourselves. --- Pada 13 atau 14 Februari 2009 ini Unix Time akan mencapai 1234567890. Unix Time adalah sistem untuk menyatakan waktu yang merupakan jumlah detik yang sudah berlalu sejak sejak UTC (Uaktu Teratur seCara Universal). UTC dihitung mulai tengah malam (pk. 00:00) pada 1 Januari 1970. Contoh:
UTC (bisa dibilang hampir sama dengan GMT, walau beda maksimum 1 detik) yang dipakai tidak menghitung detik kabisat. Detik kabisat tidak bisa dipastikan. Putaran bumi bervariasi, jadi lama satu tahun tidak selalu tepat sama (beberapa menit tertentu ada yang dijadikan 59 detik atau 61 detik). Konversi 1234567890 (Unix Time) dengan kalender Gregorian:
1234567890 (Unix Time) = 14288 hari 23 jam 31 menit 30 detik pada UTC, atau Jumat 13 Februari 2009 - 23:31:30 UTC Waktu itu terjadi pada Jumat, 13 Februari 2009 - 23:31:30 UTC di Inggris. Di belahan dunia lain, terutama daerah GMT+1, GMT+2 dan seterusnya sempat mengalami waktu itu pada 14 Februari 2009 atau hari Valentine. Indonesia bagian Barat, daerah GMT+7, akan mengalami waktu itu pada pk. 6:31:30 WIB. Selamat Hari Valentine!
Written by: adhi+yuku |