|
22 Jan 2009 Chinese New Year 200971461 Tahun Baru Imlek 2009 Suatu malam sekelebat bayangan dari sesosok mahluk menembus kegelapan malam. Beberapa penduduk yang melakukan ronda malam tidak menyadari kehadiran mahluk itu. Mereka juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada malam itu. Once upon a time, in a night, shadow of a mysterious creature passed through the village. Several night-patrolling civilians did not realize the existance of the creature. They even did not know what happened that night. Seorang budak tertidur lelap di balik tumpukan jerami. Hari itu dia tidur lebih lama dari hari lainnya. A slave slept silently behind a bunch of straws. That day, he slept longer than usual. "HAAAN...!" "HAAAN...!" Suara itu menggelegar keras memenuhi ruangan. Han, budak itu, pun terbangun. Sinar mentari sudah menembus kaca jendela dan menerangi ruangan itu. The voice echoed loudly in a room. Han, the slave, woke up. The sun shined through the window's glasses and lightened up the room. "Yy,,,Yya, Tuan." "Yy...Yes, Master." "KAMU DARI MANA? SEJAK TADI SAYA MENCARI KAMU. DI MANA TERNAK-TERNAK SAYA?" "WHERE WERE YOU? I HAVE LOOKED FOR YOU FROM A WHILE AGO. WHERE ARE MY CATTLES?" Budak melihat ruangan itu. Ternak-ternak yang tidur bersama dia di ruangan itu semalam tidak ada. The slave looked around the room. The cattles that slept in the same room with him last night are now gone. "Mm... Maafkan saya, Tuan, Saya baru bangun." "Mm... I apologize, Master. I just woke up." "KENAPA KAMU BARU BANGUN DAN JAWAB, DI MANA TERNAK-TERNAK SAYA?" "WHY DID YOU JUST WAKE UP AND ANSWER, WHERE ARE MY CATTLES?" Budak bingung. Setiap pagi dia dibangunkan oleh kokok ayam jantan, sekarang bukan saja ayam jantan, tapi sapi dan babi juga tidak ada. The slave was nervous. Every morning he was woken up by the rooster's crow, but now, not only the roosters, the cows and pigs also disappeared. "Ss... Saya tidak tahu, Tuan." "Aa... I do not know, Master." "BAGAIMANA MUNGKIN KAMU TIDAK TAHU?" "HOW COULD YOU NOT KNOW?" "Ss...Saya benar-benar tidak tahu, Tuan." "Aa...I really do not know, Master." "SAYA AKAN JUAL KAMU!" "I WILL SELL YOU!" "Silakan Tuan menjual saya jika Tuan berkehendak." "I can accept it if Master wishes so." Budak dibawa ke pasar oleh Tuannya. Suasana pasar hiruk-pikuk. Harga ayam naik, harga sapi naik, harga babi naik, harga sayur-mayur naik, dan harga buah-buahan juga naik. Hari ini inflasi mungkin mencapai 188%. Tuan itu semakin kesal. Ketika harga barang naik, dia tidak punya ternak untuk dijual. The Master brought the slave to a market. The market was crowded and noisy . Chickens, beef, pork, vegetables, and even fruits became very expensive. Today's inflation may have reached 188%. The master became even more ferocious. The prices increased, but he did not have any cattles to be sold. Di sana Tuan itu, Tuan Muda Tung, bertemu dengan perempuan yang menjadi dambaan hatinya, Nona Wang. There, the Master, Young Master Tung, met the girl that he always cherished in his heart, Miss Wang. "Nona Wang yang jelita, angin apa yang membawa Nona sampai ke sini?" "Oh beautiful Miss Wang, what issues have brought you here?" "Kakak Tung memang jeli, apakah Kakak belum mendengar kabar yang ramai dibicarakan hari ini?" "Brother Tung is really smart, have you not heard about the news that have been talked about today?" "Nona Wang, apakah Nona yakin bahwa Saya belum mendengar kabar itu?" "Miss Wang, are you sure that I have not heard such news?" "Maafkan saya, Kakak. Apakah Kakak sudah mendengar berita pencurian besar-besaran yang terjadi semalam?" "My apologizes, Brother. Have not you heard about the massive theft attack that happened last night?" "Nona Wang memang serba tahu. Ternak-ternak saya memang dicuri orang tadi malam." "Miss Wang, how knowledgeable you are. My cattles were indeed taken out by somebody last night." "Kakak Tung, bukan ternak-ternak Kakak saja, tapi seluruh ternak di daerah barat dicuri. Apakah Kakak yakin bahwa ternak-ternak Tuan dicuri orang?" "Brother Tung, not only your cattles, but all cattles in the western area had been stolen. Brother, are you sure that your cattles were stolen by a thief?" "Nona Wang memang pandai bercanda. Tidak mungkin seekor babi mencuri babi yang lain atau seekor ayam mengajak ayam lain untuk kawin lari, bukan?" "Miss Wang, how humorous you are. Is not it possible that a pig steals other pigs or a chicken asks other chickens to escape, is it?" "Kakak Tung juga pandai bercanda. Saya pikir, ternak-ternak Kakak tidak dicuri oleh orang, tetapi oleh Raksasa. Seorang anak berkerudung merah yang tinggal di daerah barat bertemu Raksasa itu." "Brother Tung you are even more humorous. I think, your cattles were not stolen by a human, but by a Giant. A girl with a red hood that lives in the west met the Giant." "Nona Wang, saya sungguh terkejut mendengar kabar itu. Bagaimana Raksasa itu bisa mencapai daerah sini?" "Miss Wang, I am so surprised to hear that news! How could the Giant reach this area?" "Kakak Tung, bagaimanapun cara yang digunakan Raksasa itu, saat ini Raksasa itu bisa menyerang daerah lain di sini." "Brother Tung, whatever way the Giant used, this time the Giant may attack other areas around here." "Nona Wang memang pandai, Raksasa itu mungkin menyerang daerah utara, timur, atau selatan. Daerah barat sudah kehabisan pasokan." "Miss Wang is indeed a genius. The Giant may attack the North, East, or South areas. The West area has lost its supplies." "Maaf, Kakak Tung, saya sudah ditunggu ibunda." "Pardon me, Brother Tung, my mother has been waiting for me." "Silakan, Nona Wang!" "Please, Miss Wang!" "Han, saya tidak jadi menjual kamu. Nanti malam kamu jaga rumah!" "Han, I will not sell you. In exchange, you have to keep my house safe tonight!" Malam ke-2, Raksasa menyerang daerah utara. Hari berikut, penduduk membentuk "Laskar Pemberani Anti-Raksasa" atau LAPAR. LAPAR bersenjatakan panah, tombak, dan pedang. LAPAR menjaga daerah timur dan selatan. Beberapa orang penduduk menyatakan keraguan bahwa LAPAR akan bisa menaklukkan atau sekedar mengusir Raksasa itu. On the second night, the Giant attacked the North area. This day, civilians initiatively formed "Hunters United to Neutralize Giant 'Rongdoings, Yeah!", a.k.a (also known as) HUNGRY. HUNGRY used standard weapons that is bows, spears, and swords. Some civilians expressed their doubt that HUNGRY could destroy the Giant or make it run away. Malam ke-3, Raksasa menyerang daerah timur, LAPAR hancur lebur. Penduduk kelaparan. Pasokan makanan untuk seluruh daerah hanya berasal dari daerah selatan saja. Penduduk seluruh daerah ketakutan, terutama penduduk daerah selatan yang diduga akan menjadi korban selanjutnya. Kepala daerah mengadakan rapat darurat. Seluruh anggota dewan perwakilan dipanggil, termasuk Tuan Muda Tung. On the third night, the Giant attacked the East area, HUNGRY was destroyed. The people were starving. All food supplies only came from the Southern area. The people in all area were scared, especially the ones in Southern area that were predicted as the next target of the Giant's attack. The Head did an urgent meeting. All the council members were called, including Young Master Tung. Kepala Daerah: "Saudara-saudara, seperti yang saya dan Anda ketahui, serangan raksasa tidak dapat dibendung. Banyak teman-teman kita yang tergabung dalam LAPAR meninggal dengan ditelan oleh Raksasa. Sekarang, apa yang sebaiknya kita perbuat?" Head of the Area: "Brothers, as what I and you know, the attack of the Giant can not be hold any more. Many of our people that joined HUNGRY have been dead swallowed by the Giant. Now, what are we going to do?" Anggota Dewan1: "Kita pasrah saja!" Council Member1: "We can just give up." Anggota Dewan2: "Kita pindahkan penduduk, ternak, dan hasil bumi dari daerah selatan ke utara." Council Member2: "We can move the people, cattles, and other diary products from the South to the North!" Anggota Dewan1: "Itu tindakan yang sia-sia, Raksasa akan menyerang daerah utara, begitu juga kalau kita memindahkannya ke daerah lain. Kita pasrah saja!" Council Member2: "That will be a useless action. The Giant will attack the Northern area, that also if we move them to other areas. Let's just give up!" Anggota Dewan3: "Kita mengungsi ke luar daerah." Council Member3: "We can move to outer area." Anggota Dewan1: "Kita tidak punya waktu yang cukup untuk berkemas dan mengungsi. Kalau kita mengungsi sekarang pun, Raksasa itu tetap dapat mengejar kita. Kita pasrah saja!" Council Member1: "We don't have time to pack and move. Even if we move right now, the Giant still can catch up with us. Let's just give up!" Anggota Dewan4: "Kita bunuh diri saja." Council Member4: "Let's do harakiri." Anggota Dewan1: "Itu sama saja dengan pasrah." Council Member1: "It is the same as giving up." Tuan Muda Tung: "Saudara-saudari, marilah kita tidak berputus asa dahulu. Kita pasti bisa mengusir dan melenyapkan Raksasa itu jika kita bekerja sama. Satu orang anak sudah berhasil selamat dari Raksasa itu. Kita pasti bisa menyelamatkan diri kita, ternak dan hasil bumi kita." Young Master Tung: "Brothers, let's not give up. It is still too early to give up. We certainly can keep away and take out the Giant if we do it together. A girl has successfully survived from the Giant. We must be able to safe ourselves, the cattles, and our diary products. Anggota Dewan1: "Anak kecil berkerudung merah itu hanya beruntung saja." Council Member1: "The girl with red hood was just lucky." Tuan Muda Tung: "atau mungkin Raksasa itu takut akan warna merah." Young Master Tung: "or the Giant may be afraid of Red color." Ketua Dewan: "Itu mungkin berhasil. Saya tidak percaya hal itu lolos dari pertimbangan saya. Kita mungkin bisa menyelamatkan daerah selatan." Head of The Area: "It may work. I can not believe that it is slipped off my consideration. We may be able to save the Southern area." LAPAR dipusatkan di daerah selatan. LAPAR menggunakan baju merah dan dilengkapi dengan senjata mesiu. Tuan Muda Tung memimpin operasi tersebut. HUNGRY was focused in the Southern area. HUNGRY used clothes with Red color and equipped with weapon with ammunition. Young Master Tung led the operation. Malam ke-4, LAPAR bersembunyi. Ketika Raksasa menyerang daerah selatan, LAPAR muncul dan mengejutkan raksasa itu. Raksasa itu terkejut dan berlari menjauh dari LAPAR. Senjata mesiu yang ditembakkan LAPAR menghasilkan percikan kemerahan seperti kembang api berwarna merah. Sinar itu mengenai Raksasa. Raksasa itu tidak terluka, tapi Raksasa itu berlari menjauh. Malam itu Raksasa dihalau keluar daerah oleh LAPAR. Daerah selatan berhasil diselamatkan. Hari berikut penduduk dibantu LAPAR untuk mengecat atau memasang ornamen yang berwarna kemerahan di rumah, peternakan, lumbung, dan perkebunan di seluruh daerah. On the fourth night, HUNGRY hid. When The Giant was attacking the Southern area, HUNGRY appeared and surprised the Giant. The Giant was surprised and ran as far as possible from HUNGRY. The weapon threw reddish sparkles like firework in red color. The sparkles hit The Giant. The Giant did not get hurt, but the Giant ran away. That night the Giant was made run away by HUNGRY. The Southern area was successfully safed. The next day civilians were helped by HUNGRY to paint or put ornaments with red color in every house, farm, barn, and garden in all areas. Malam ke-5, Raksasa menyerang daerah selatan lagi. Pagi hari penduduk menyaksikan Raksasa itu mati dan terkapar di tanah. On the fifth night, the Giant attacked the Southern area again. The next morning the civilians saw the Giant was down and dead on the ground. Beberapa hari kemudian Tuan Muda Tung bertemu dengan Nona Wang. A few days later, Young Master Tung met Miss Wang. "Nona Wang yang jelita, angin apa yang membawa Nona sampai ke tempat tinggal saya ini?" "Oh beautiful Miss Wang, what issues have brought you into my place of living?" "Kakak Tung, kebesaran namamulah yang membawaku ke sini." "Brother Tung, your great name has brought me here." "Nona Wang terlalu memuji. Saya bukanlah orang yang Nona katakan itu." "Miss Wang, It is too much for me. I am not the one you just said." "Kakak Tung terlalu merendah, apa yang sebenarnya terjadi pada hari yang bersejarah itu?" "Brother Tung, you are too shy. If I can ask, I would like to ask what was actually happened on that historical day?" "Nona Wang, apakah Nona belum mendengar cerita itu?" "Miss Wang, have you really not heard about the story?" "Kakak Tung, aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu." "Brother Tung, I just want to hear it directly from you." "Jadi, hari itu semua tempat diberi tanda oleh penduduk dan LAPAR kecuali satu peternakan di daerah selatan. Hewan-hewan di dalam peternakan itu dilumuri oleh beragam racun ganas oleh LAPAR. Malam itu Raksasa terpancing ke peternakan itu dan memakan hewan-hewan tadi. Raksasa itu mati keracunan." "So, on that day every place was marked by civilians and HUNGRY except one farm in the Southern area. Cattles in the farm was soaked by various deadly poison by HUNGRY. On the night the Giant was provoked to the farm and ate the cattles. So, The Giant died poisonously. "Kakak Tung, Kakak benar-benar hebat. Aku ingin memberi hadiah pada Kakak." "Brother Tung, Brother is really great. I want to give you a gift." "Nona Wang, Nona terlalu baik. Nona tidak perlu melakukan hal itu." "Miss Wang, you are too kind. You don't have to do that." Nona Wang mencium Tuan Muda Tung. Miss Wang kissed Young Master Tung. --- Raksasa itu disebut 年 "Nian" (bahasa Mandarin) atau "Tahun" (bahasa Indonesia). Menurut dongeng Imlek atau tahun baru Cina, Raksasa itu melambangkan hal-hal buruk atau masalah. Maka setiap tahun pada tahun baru Imlek kembang api dinyalakan untuk mengusir hal-hal buruk tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari hal-hal buruk seringkali tidak bisa diselesaikan dengan menyalakan kembang api. Hal-hal buruk juga mungkin disebabkan oleh diri kita sendiri. Salah satu hal yang bisa menyebabkan hal-hal buruk muncul adalah kata-kata yang kita ucapkan. The Giant is called 年 "Nian" (Chinese) or "Year" (English). Based on Chinese New Year tale, the Giant is a symbol of bad things or problems. So every year on Chinese New Year people burn fireworks to keep out those bad things. In our daily life, bad things usually cannot be finished by burning fireworks. Bad things also possibly happen because of ourselves. One example about the cause of bad things is the words that we say. Kata-kata yang kita ucapkan dapat menjadi kenyataan*. Dalam cerita ada ucapan-ucapan yang menjadi kenyataan, begitu juga di kehidupan nyata. Contoh: jika ketika bangun di pagi hari aku berkata, "Aku malas sekali hari ini," hari itu aku sangat mungkin merasa malas, begitu juga sebaliknya. Jadi, jagalah ucapanmu. Words that we say can come into reality*. In the story there are words that come into reality, and so are they in real life. For example, if when I wake up I say that I am lazy, that day I am possibly lazy, and so does the opposite. So, be careful for every word that you say. Lebih lanjut tentang rahasia ini, klik tombol Next di bawah, bagian secret! More about this secret can be read if you click the button below, that reads secret!
Written by: adhi+yuku |