What's New

  • You like Kejut and want to place a link to Kejut in your website? That's easy! Click here!
    Kejut.com
Email:

Random Articles

 

Penghujung Tahun yang Penuh Harapan

Awal Desember. Aku sudah bebas dari UAS (ujian akhir semester). Teman2 di sekitar sini sudah bersantai dan terlihat / terdengar beberapa orang melakukan hal2 membosankan. Ada seorang yang kerjanya nonton terus. Bagiku itu membosankan walau tontonannya menarik. Ada juga yang main game (1. Jalan-jalan. 2. Lawan musuh. 3. Ambil item. 4. Baca jalan cerita. 5. Kembali ke nomer 1). Ada juga yang pacaran dan keluyuran (+ bonus kecup2 dan elus2).

Namun agak berbeda bagiku. Aku akan menghadapi ujian Tes Kemampuan Bahasa Jepang (JLPT) tanggal 4 Desember 2005. Jadi setelah UAS, perjuanganku belum berakhir. Lagipula aku ambil tingkat 2 hanya setahun sesudah tingkat 3, padahal harusnya sekitar 2 tahun. (Tingkatannya: 4 = paling rendah, lalu 3, 2, dan 1 = paling tinggi.) Jadi memang ku ga gitu yakin bisa lulus, tapi gimanapun tetap pengen coba, walau ga lulus setidaknya tau segimana kemampuanku. Untuk tingkat 2 ini, menurut petunjuknya, perlu tau 1000 kanji dan 6000 kata. Masih sangat jauh dari kemampuan.

Jadi sejak sekitar 3 minggu lalu, saat rame2nya anak2 belajar untuk UAS dengan giat, aku lebih semangat belajar JLPT daripada UAS. Jadi kadang2 kalau lagi jenuh belajar UAS, kuambil waktu sekitar 1 jam untuk belajar JLPT. Walau sama susahnya, tapi lebih menarik.

Kita mulai saja dari 2 Desember 2005, saat perjuangan dan hal2 yang menarik bagiku terjadi.

The End of Year that is Full of Hope

Yes. What hope? For English readers, it's the hope that this article will be translated to English someday!

Bukan Itu yang Kumau

2 Desember. Karena aku tinggal seharian di kamar, penuh godaan di kamar yang menghambat belajar. Penuh bukan berarti banyak, karena yang utama hanya dari komputer. Komputer di kamar sangat mengganggu pelajaran, tak hanya waktu JLPT tapi juga UAS. Internet 'gratis' tentu biang keladinya. Mau cabut kabel LAN, kasian dengan teman2 di Yahoo! Messenger. Lagi pula ada seorang teman yang lagi membuat situs dengan PHP dan suka bertanya.

Belajar bahasa Jepang, walau menarik, tentu jenuh juga kalau kelamaan. Ide artikel yang sudah tersimpan di otak kira2 2 minggu ingin segera dikeluarkan. Maka jadilah artikel checksum. Itu cara yang beberapa kali kuajarkan pada teman2 ketika masih SMU dan telah lama tak kugunakan gara2 kalkulator.

Semoga pembaca situs ini ada yang masih kecil sehingga belom boleh pake kalkulator.

Puncak tak Tercapai, namun Coba Raih

3 Desember. Statusku pagi ini, tau sekitar 1200 kanji (tapi lupa2 dan yang masuk dalam daftar yang perlu bisa hanya 940an) dan sekitar 3000 kata. Berarti hari ini tak ada jalan lain selain belajar dengan perjuangan sebesar2nya demi ujian besok. Seorang teman, sebut saja Semut, asramanya mati lampu, karena emang sengaja dipadamkan. Katanya akan ga ada kerjaan. Muncul ide yang menguntungkan ku dan Semut sekaligus. Yaitu: Semut datang ke kamarku dan memakai komputerku. Maka: Ku ga bisa komputeran dan bisa belajar tanpa tergoda komputer, dan Semut jadi ga ga ada kerjaan. Kusuruh Semut datang jam 9, biar ku niat bangun pagi.

Aku belajar di kasur. Dan ketiduran sambil masih memegang buku. Maka sejak itu aku duduk di lantai saja dan kasur dijadikan meja.

Hari ini aku belajar 60 kanji yang belum tau. (Belajar 60 kanji dalam 1 hari berarti kanji2 itu hanya akan ingat dalam jangka pendek, seminggu kemudian pasti hampir lupa semua.) Lalu belajar cara penggunaan kata dari buku Persiapan JLPT 2 buatan Gakushudo, Jakarta. Dan baca lagi tata bahasa yang tak kunjung hapal2. Semut pulang, ku masih belajar sampe jam 18 (walau sebentar2 ke komputer, itulah akibat jeleknya), lalu kubuka soal JLPT 2 taun-taun lalu, dan... kecewa! Ternyata sangat banyak yang ga ngerti dan ga bisa jawab. Oh iya, walau demikian, dengan munculnya Ichigo Mashimaro 8, keinginan nonton tak dapat dibendung, tetep nonton dulu.

Akhirnya hari ini aku belajar lebih dari 10 jam -- tak pernah selama ini aku belajar bahkan untuk UAS tersusah -- dan bobo jam 3, masih tak puas.

(perlu tau 1000 kanji dan 6000 kata, kanji: 940 + 60 (hari ini) = 1000 kanji, target tercapai. 6000 kata...? Ku cuma bisa 3000 kata...!!!)

Saat yang Ditunggu dan Ditakuti

4 Desember. Singkat kata tibalah kami di Sekolah Orang Jepang, 1 jam sebelum tes dimulai. Murid NTU orang Indonesia yang ambil tingkat 2 hanya Rulin dan aku. Dan ada 7 orang yang ambil tingkat 3, Rizki, Ricad, Hans, Oli, dsb.

Kan ada 3 bagian, dan tiap bagian istirahat harusnya 20 menit.

  • Bagian 1: kanji dan kosakata. 35 menit 55 soal. Benar2 ngebut kerjainnya. Tapi selesai. Kira2 80% bisa lah. Istirahat 25 menit.
  • Bagian 2: listening 26 soal 40 menit. Pake tape. Aku mengalami bengong yang tiada habisnya terutama di soal-soal terakhir. Kira2 hanya bisa 30-40%. Tempat duduk ku di bawah AC. Suara AC berisik dan mengganggu pendengaran, lagipula aku duduk cukup belakang, jauh dari spiker. Ku angkat tangan dan teriak "ACnya berisik!" ke panitia tes. Beberapa orang tersenyum2, untung panitianya mau kecilin AC.
    • Ada cerita, katanya seseorang minta mamanya ambilin cizu (peta). Dan blablabla (ga ngerti ngomong apa). Lalu mamanya membawakan ciizu (cheese, keju) dari kulkas. Dan di pilihannya juga naratornya jadi ngomong dengan hati2 antara cizu dan ciizu. Para peserta tes ketawa.
    • Sisanya, bengong, karena ga tau dia ngomong apa, apalagi ada 1 soal tentang kepala sekolah pidato dan isi pidatonya benar2 penuh kanji ganda.
  • Bagian 3. Bobot 2x lebih besar daripada tes ke 1 dan 2. 70 menit: 7 bacaan dengan 24 soal PG, dan 35 soal PG mengenai tata bahasa yang cukup panjang2 juga.
    • Ku kerjain soal 25-59 dulu (non-bacaan). Habis waktu sekitar 35 menit. Nah, untuk 35 soal ini.... ga gitu bisa juga :( kira2 65% deh.
    • Nah, berarti kan sisa 35 menit lagi, ngebuletinnnn... 10 menitan (+ baca lg soal2 yang ga bisa), sisa 25 menit, uda panik
    • Baca bacaan pertama karena ada 7 pertanyaan. Bacanya uda secepat2nya pun 10 menit. Lalu jawab 7 pertanyaan itu 5 menit lebih (DAN GA NGERTI TANYA APA DAN HARUS JAWAB APA). Sisa waktu < 10 menit.
    • Baca bacaan ke 2. Tentang seorang anak yang telepon mamanya. Dengan bahasa yang bukan main ga baku. Ceritanya anak itu lagi kemahan di pantai. Lalu suruh liat matahari terbenam. Besok paginya, anak itu memanggil teman2 "oi liat mataharinya!". Teman2nya ga paham maksud dia apa. (kira2 gitu ceritanya, ga ngerti jg). Dan salah satu pertanyaan: kenapa teman2nya ga ngerti dia???
    • Kayanya bukan cuma teman2nya yang ga ngerti dia, aku juga.
    • Dan akhirnya tersisa 13 pertanyaan dan 5 bacaan.
    • Ku jawab semua jawabannya 3!!! (pilihannya bukan A B C D tapi 1 2 3 4)
    • Lalu ku intip lembar jawab salah seorang pas waktu habis
    • Ko nomer2 itu gada yang jawabannya 3 yah ^^;;;

Ada yang aneh di kelasku. Ada 4 anak bule. Masih kecil, umur 12an kali. Salah satunya duduk sebelahku. Saat waktu tersisa 20 menit, orang itu uda selesai dan nganggur ^^;;; taun lahirnya 1992. Dan anehnya, kan beberapa puluh menit sebelom tes mulai, orang2 sibug belajar, anak2 itu sangat nyantai, cuma ngelamun (sebetulnya tentu saja, waktu kecil juga aku biasanya ga belajar tepat sebelum ujian).

Selesai JLPT, pikiran sangat lega. Hari2 penuh belajar (UAS+JLPT) selama sebulan tuntas sudah. Rumet ga ada, bisa setel lagu agak keras dan bisa loncat2 di kamar dan bisa lakukan hal2 dengan bebas.

Senangnya... dan aku tidur jam 730 ketika matahari sudah muncul...

Kotor demi Bersih

5 Desember. Bangun jam 14. Dulu, Rumet bilang dia akan pulang besok, berarti mau tak mau aku harus bersih2 kamar hari ini. Jika anda berpikir ini karena "kamar harus bersih supaya pas rumet pulang dia ga kecewa dan melihat kamar bersih," ANDA SALAH. Tujuannya sebenarnya: "kalau rumet udah pulang dan aku bersih2, aku bisa diomelin, dikomentari panjang lebar, ditawari bantuan ketika aku tak ingin dibantu, dipuji, dicuekin, digeser2 bendanya, disuguhi lagu rock dsb." Tapi itu hanya pikiranku, jadi sesungguhnya rumetku memang seperti itu atau tidak seperti itu.

Lagipula, aku hanya bersihkan lantai bagianku. Kalau aku sampe menyentuh bagiannya, pikiranku: "seperti biasanya dia akan bilang 'gendeng', 'siapa yang pakai barangku', 'cak iki', 'ngapain kamu?', 'ANJIR', atau apapun." Lagi2, ini pikiranku jadi sesungguhnya memang begitu atau tidak begitu.

Barang di kolong kasur dipindah ke atas kasur, kasur digeser sekitar 80 cm, lalu kuambil sapu dan mulai menyapu. Mata mulai gatel kena debu. Kulkas dikeluarin dari kamar. Kesusahan cari alat pel, untung ada di WC. Walau keliatan kurang 'cling' dan harus bilas ember yang bernoda2 lumpur dulu. Sampe jam 20 ga makan.

Besok mau bikin susi, sebetulnya tulisan normalnya sushi tapi karena sia2 saja ketik huruf 'h' karena huruf aslinya すし yaitu 2 huruf yang diambil dari baris 's' yaitu sa si su se so (さしすせそ) jadi lebih baik ditulis tanpa huruf 'h'.

Maka 2 orang teman yang sebut saja bernama Dipta dan Capung pergi ke JP (Jurong Point) duluan karena aku baru selesai mandi secara menyeluruh dan jam 21 supermarket di sana udah tutup dan kalo menungguku yang masih telanjang bulat (walau sebetulnya tubuhku ga begitu bulat) akan ga keburu. Tapi aku cepat berubah menjadi tak telanjang sehingga bisa sebis dengan mereka, berangkat ke JP.

Beli bahan susi dengan isi 7 macam untuk bikin besok dan ternyata tokonya buka sampe jam 22 berarti salah perkiraan jadi bisa nyantai belanjanya.

Mau beli timun tapi ga tau jenis apa yang seharusnya dibeli. Ketemu terong pemukul bola kasti... tapi kalo dipake mukul bola mungkin terongnya yang dekok (凹). Menyerah dan pake akhirnya timun normal saja.

Kuingetin lagi, besok akan bikin susi, bukan sushi^^;

Makan Saja Pakai Dibentuk

6 Desember. Isi susi 7 macam, selain nasi (direndam 30 menit dulu sebelum dimasak) dan nori (rumput laut lembaran), yaitu:

  • Baso ikan berkeju (saking enaknya ga tahan dimakan sebelum bikin susi)
  • Tahu goreng (tadinya mau bikin untuk kulit nasi, tapi gagal ternyata dalamnya ga bolong)
  • Salmon mentah
  • Timun (atau yang disebut bonteng di Bandung)
  • Chicken Nuggets (ayam tanpa tulang, keterangan dalam kurung ini sebetulnya agak ga guna)
  • Telur dadar dengan minyak terlalu banyak sehingga bisa ditekan dan minyak akan menetes keluar
  • Crab Stick atau apapun namanya. Ga mengandung kepiting, cuma namanya dibuat begitu biar banyak orang ketipu.

Pembuatan berjalan sukses, dan karena terlalu sukses, tak banyak yang bisa dikatakan di sini. Nori ada 10 lembar, jadi bisa bikin 10 gulung. Dan sebetulnya bukan bikin susi tapi maki. Tapi karena disebut juga makizusi, maka ya susi juga. Menjelang gulungan ke 8, kenyang deh. Masih ada dua gulung lagi, padahal kami belom makan siang. Jadi jika anda belum pernah makan susi dan mengira makan susi susah kenyang, ANDA SALAH.

Capung memakai HPku untuk SMS seorang teman sebut saja, Image. "Image, mau coba bikin" dan ketika itu ku bilang, "Kalo biasanya ku sms ga pake panggil nama," maka Capung membuang kata "Image" dan dilanjutkan, "Mau coba bikin sushi ga? Sini sok." Disambut Image dengan antusias, "Waa buat sushi | Mauu :p | Di blokny capung?" Maka simbiosis mutualisme terjadi, kami dapet bantuan bersih2, Image dapet susi. Sekian cerita.

Akhirnya kami ga makan malem, kekenyangan makan susi. Jadi susi telah menggantikan makan siang dan malam. ^_Selamat_^

Kulkas, Penemuan Hebat

7 Desember. Lagi2 tentang seorang teman yang cukup sering ngobrol. Karena sudah cukup kehabisan variabel mari kita sebut saja dia: "Naga". Dia akan ke luar negeri semester depan. Berarti teman ngobrol ku akan berkurang lagi semester depan.

Karena akan ga ketemu dalam waktu lama, Naga kuajak (sebetulnya udah dari dulu) ke Singapore Science Centre (SSC). Walau ada teman yang bilang itu jelek, tapi gapapa, memang Singapura kurang tempat hebat (litotes).

Ku bilang berangkat jam 12. Tapi Naga pun agak ketularanku, jadi baru berangkat jam 12 menit 40. Karena beberapa hari ini ku sering bilang misalnya "jam 12:59" tetap saja jam 12 karena belum jam 13.

Tiba di SSC. Disuguhi dengan jalan memutar karena ada perbaikan dan ratusan anak SD. Secara spontan pikiranku mencari anak yang kawaii di antara mereka. Tapi segera teringat niatku untuk berhenti mikirin kawaii dan sebagainya dan ingin kembali ke masa2 dimana aku bisa 'melihat' orang tak dari penampilan. Maka pikiranku yang sudah kurang konsen karena melihat beberapa anak kawaii segera pulih jadi normal.

Biaya masuk $6 dan disuguhi tipuan mata yang kurang menarik di awal2.

Tak ada yang kuingat yang luar biasa menarik sehingga cukup bisa ditulis di sini tanpa membuat pembaca bosan. Intinya, banyak alat2 menarik tapi tak sampai sangat unik.

Tapi menurut Naga ada yang menarik. Katanya,

  • maenan air keliatan menarik, sayang anak kecil semua
  • gambar yg diliat pake tiang
  • percobaan petir
  • o iya sepeda yg nyalain tv (listrik muncul dari kayuhan sepeda)
  • trus yg di luar tlp pipa yg merah, suaranya sangat jelas
  • yg pipa panjang, ga gitu jelas, tp bisa ada delay
  • parabola pemantul suara, ada anak2 bule yg ngobrol pake itu
  • einstein yg manjat tali

Oh iya, ada contoh sampah dalam kubah plastik dan atasnya ada lubang udara untuk dicium. Kupikir tipuan, dengan semangat kuhirup dalam2. Ternyata itu beneran.

-- karena belum ada bahasa pengungkap bau, tak bisa kuungkapkan --

Naga bilang, di sekitar SSC ada Snow City. Daripada "Kota Salju", lebih cocok disebut "Kulkas Orang". Biaya masuk $12, padahal hanya 1 jam, sedangkan di SSC 3.5 jam. Tiket masuk termasuk jaket, sepatu but. Sarung tangan sewa lagi. Semua orang harus masuk bersamaan, ke ruangan sementara dulu (ketika hembus napas keliatan asap putih dari mulut), baru Kulkas dibuka.

Kesan pertama begitu mengecewakan. Ternyata benar2 Kulkas, bukan Kota. Kecil. Mungkin hanya 10 * 20 meter ukurannya. Suhunya -3°C. Telinga dingin, tapi kalo pake tutup kepala, ga keliatan apa2. Yang menarik hanya serodotan / perosotan yang berdasar es. Oh iya, bukan Salju tapi Es yang cukup keras.

Luncur pertama, petugas menyuruh ku dan Naga bergandeng tangan. Entah kenapa, tapi sepertinya kalau ga, arah badan lebih susah dikontrol dan bisa mundur2. Kurang sukses. Ku meluncur lebih lambat, Naga di depanku. Beberapa detik kemudian, badanku berbalik arah dan ban di pantatku terlepas dan ku ga bisa mengendalikan diri dan entah apa yang terjadi, tiba2 tubuh Naga menimpaku dari atas dan ku tertindih dan serpihan es yang sangat dingin masuk ke sarung tangan dan kantong celana berisi HP. Pose dinormalkan dan kami ketawa dan bingung sendiri dan entah apa yang terjadi sehingga orang yang lebih cepat bisa menimpa orang yang lebih lambat. Kalau pembaca ga ngerti, silakan kembangkan imajinasi sendiri.

Dst... Untungnya, HPku selamat. GA MAU KE SNOW CITY LAGI. 1 jam sudah lebih dari cukup.

Makhluk Asing

8 Desember. Aku bertemu 91 makhluk asing hari ini. Aku berkata-kata dengan 7 di antaranya dengan bahasa asing. Beberapa tumbuh bunga asing di kepalanya. Beberapa berambut dua warna asing. Beberapa tak bisa memakai sepatu asing dengan benar. Beberapa hobi melihat diri asingnya. Segalanya serba asing... dan biar tetap asing, mari kita akhiri kisah hari ini di sini. (dan pada 15 Desember, kutemui lagi mahluk asing...)

Ending

(dengan jujur, sebenernya lagu ini ga gitu ada hubungannya dengan isi artikel ini, tapi pas bikin artikel ini kebetulan salah satu lagu soundtrack Negima - anime tentang guru imut - lagi diputer, anggaplah sekalian buat lagu menjelang akhir tahun ;p)

Setiap orang menyembunyikan kesepiannya dengan senyum
dan melukiskan waktu-waktunya yang ceria
Sebetulnya kau tak pernah bisa hidup sendiri,
bukankah bagus kalau kau bisa jujur?

Air mata yang tak kukenal membungkusku,
menghangatkan hati yang ketakutan ini
Aku percaya aku dapat bertemu denganmu
di suatu tempat di dunia yang luas ini

Let's go!
Hanya perjuanganlah yang menghubungkan kita dengan hari esok
Karena itu, sekarang, pergilah sambil merasakan bumi yang hangat ini!

Let's now!
Justru pada saat berjuang inilah, bisa kita temukan kesempatan baru
Walau jalan memutar, jangan menyerah,
percayalah hanya kepada mata-mata yang cemerlang itu!

— "Believe", Negima

Ending

Everybody hide their loneliness with their smiles
and draws their cheerful times
Actually you will never be able to live by yourself,
it's good if you can be honest, isn't it?

Tears that I don't know wrap me
warming my heart that is frightened
I believe that I can meet you
at a place in this wide world

Let's go!
Only persisting can connect you to the tomorrow
So, now, let's go while feeling this warm earth!

Let's now!
This is the time, where you are doing your best, that you can meet a new chance
Even though a detour must be made, don't give up,
just believe at those shining eyes!

— "Believe", Negima

Written by: yuku

Jadi nulis diary nih ... dengan banyak variabel aneh dan ga jelas. Moral of the story ... tampaknya ga ada. Mungkin ini, tulislah catatan jurnal sehingga kau bisa maengingat kembali hal-hal yang pernah berkesan buatmu. Kebiasaan yg cukup bagus, sayangnya aku sendiri males tulis, haha. One question for the author, why is this article not translated to English like others?

Kittymew [sg], 19 Dec 2005, 7:35 reply
hmm...ada beberapa yg unik juga :) mungkin klo ga cuma tulisan aja tapi lebih dihias2 jadi lebih menarik dibaca :)

Derianto Kusuma [id], 17 Jan 2006, 12:10 reply
saya juga ga mau ke snow city lagi. waktu itu esnya masuk baju..huhuhuhu.. dingin.huhuhuhuhuhuhu

sylv [sg], 2 Sep 2006, 2:34 reply